watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

SEKS IBU RUMAH TANGGAL

Sebelum melanjutkan Cerita Dewasa saya ingin
bercerita sedikit tentang reaksi saya melihat ibu
menyusui sebelum cerita ini bermula, Entah
kenapa setiap melihat ibu menyusui saya jadi
kepengen ikut nyusu, dan akhirnya keinginan
itupun terwujud.
Hampir tiap sore beberapa minggu ini,
kegemaraanku untuk bersepeda ke lingkungan
tempat tinggalku muncul kembali. Kesehatan
memang salah satu alasan kenapa hal ini sering
aku lakukan sekarang, namun ada alasan lain
yang kemudian menjadi alasan utamaku yaitu
seorang cewek atau lebih tepatnya seorang ibu
Rumah tangga/tante di salah satu daerahku.
Mbak Dewi, begitulah aku sering memanggilnya.
Perawakan dengan tinggi 168 cm, berwajah
khas orang kota gudeg dan padat berisi khas
seorang ibu-ibu muda jaman sekarang. Aku,
Dana, seorang mahasiswa tingkat akhir di salah
satu perguruan tinggi ternama di Indo.
Langsung aja Cerita dewasa nya ya ?
Saat aku bersepeda, aku selalu bertemu dengan
mbak dewi, dia selalu menggendong anaknya
yang masih berumur 2 tahun di sebuah SD
dekat rumahku sambil menyuapi makanan ke
anaknya. Dan sering pula aku memergoki mbak
Dewi sedang menyusui anaknya tersebut,
pemandangan itulah yang membuat saya sangat
betah untuk melihatnya. Mbak Dewi tanpa malu-
malu menyusui anaknya di tempat umum dan
dilihat olehku. Sering pas aku melihat prosesi
tersebut, dia malah tersenyum kepadaku.
”Wah ada tanda-tanda sesuatu ini” pikirku
Dasar otak ngeres, yang dipikir pasti yang itu-itu
aja..hehe
Malah kadang aku ngerasa dia sengaja
memamerkan payudaranya kepadaku, yaitu
waktu menyusui kadang dia membuka hampir
separuh kancing bajunya sehingga telihat dua
buah dadanya yang mengkal itu. Dan setelah
beberapa lama aku baru tahu kalo ukurannya
34C. BH yang dia pakai tiap hari selalu
membuatku merasa bahwa payudaranya
semakin hari semakin merangsang saja. Kadang
hitam, pink, merah, biru, ungu dan yang paling
aku suka yaitu bentuk BH yang mempunyai
renda. Hot banget rasanya.
Suatu ketika, aku beranikan diri untuk berbincang
dengannya. Hari itu dia sedang memakai baju
seperti baju tidur berwarna biru laut dengan rok
longgar berwarna putih. Masih kayak anak muda
aja deh walau umurnya telah menginjak kepala
3.
”apa kabar mbak??lagi asyik ngapain ne??”
tanyaku
”ini dek, biasa nyuapin Didi sambil jalan-jalan”
”sekalian nyari udara segar sore hari”lanjutnya..
”wah sehat banget keliatannya mbak anaknya,
pasti makannya banyak ya?”
”ga juga si Dan, Cuma nyusunya itu loh,
kenceng banget.”timpalnya
Otakku yang ngeres langsung de mengarah ke
hal yang iya iya…
”wah susu yang mana ne mbak??” tanyaku
sambil tersenyum mupeng.
“ya susu botol dan susu ini.”sambil dia
memegang payudaranya sendiri.
“Glek, wah mau dong mbak minta susunya, biar
aku juga sehat.” Hehehe sambil
cengenges2an…..
“wah susu yang mana ne dan, klo susu botol
kan ga mungkin toh kamu uda besar.”
”jangan-jangan yang ini ya??” sambil senyum
juga mbak Dewi ini
Wuiih…berani juga ne mbak Dewi, langsung aja
de gue jawabh dengan ketawa juga ”emang bole
ya mbak??”
Tiba-tiba si Didi merengek dan minta susu ke
Ibunya..” bentar ya Dan, Didi minta tetek ni.”
sambil dia buka kancing baju 3 biji dan ngeluarin
kedua teteknya yang masih terbungkus BH
warna hitam berenda itu.Wah pucuk dicinta
ulam pun tiba, akirnya bisa ngeliat dari dekat
prosesi ini. Tetek mbak Dewi sangat indah
ternyata, apalagi BH yang dipakai sangat kontras
dengan kulitnya yang kuning langsat dan yang
paling aku sukai ”BHnya berenda cuy”….yes yes
yes
Begitu teteknya terbuka satu, langsung de si Didi
menyerobotnya dengan cepat dan menghisap
dengan kencang.
”pelan-pelan sayang, nanti tersedak lho” sambil
mbak Dewi mengocok-ngocok teteknya yang
sudah dikenyot anaknya itu.
Wah jadi mupeng ne, putingnya yang coklat dan
agak besar sempat terlihat sekilas oleh mataku.
”Dedek yang dibawah sudah mulai berontak ne,
gawat” batinku
Waktu itu kami berada di pinggir lapangan
sebuah SD, tepatnya di tempat duduk di luar
kelas yang terletak dipojokan gedung. Mbak dewi
tiba-tiba meminta anaknya untuk berganti posisi
agar anaknya mengenyot tetek yang satunya.
(uda abis mungkin yang kiri??) Tetek yang uda
selesai diisep anaknya dibiarkan menggantung
bebas, ”Duh otong uda ga kuat ne, uda berdiri
tegak didalam celana dan membuat aku jadi
salting. Mbak dewi ternyata melihat gelagat
anehku ini.
”Kamu kenapa Dan??” tanyanya
Dengan terkaget aku menjawab “anu..emm..eh
ngga papa kok mbak.”
“jangan bohong kamu Dan, kamu pengen ya??”
Duh makin tegang aja dengan pertanyaan seperti
ini. Tapi karena amin telah mengalahkan iman
maka akupun jawab ”emangnya bole ya mbak?
Nanti ada yang marah?”
”ya asal ga rebutan sama Didi ya ga papa.”
Wah bener-bener beruntung ne hari
ini….”maksudnya Mbak?”sok sok belagak bego
ne gue.
Sambil memutar-mutar teteknya yang sebelah
kiri dia bilang ”ayo sini aja, masih ada satu kok.”
”tapi pelan pelan ya, si Didi mau tidur ni
kayaknya” lanjutnya.
Langsung aja gua deketin mbak Dewi, pertama-
tama gue masih ragu, namun dia terus menarik
tanganku untuk menyentuh bukit yang indah itu.
”jangan malu Dan…”sambil menyentuhkan
tanganku ke buah dadanya itu..
Ku elus-elus tetek itu dengan lembut, seru juga
ya mainin tetek cewek yang menyusui sambil
ada anaknya yang sedang netek. (ukurannya itu
lho, manteb gan!!) Waduw kayak threesome aja,
tapi yang satu masi anak-anak. Lama kelamaan
remesanku terhadap teteknya ternyata
membuatnya ON, terus gue beranikan untuk
mencium putting yang imut itu.
“mas di sebelah sana aja yuk?”dengan menunjuk
sebuah pelataran kecil di pojok gedung dengan
lokasi agak ke belakan.wah seru juga ne
tempatnya..
“ayo mas dilanjut lagi.” Ajaknya
“mbak dibuka aja de bajunya, biar lebih
leluasa.”pintaku
Akirnya dia membuka baju itu dengan mudah
karena tinggal beberapa kancing saja yang
belum terbuka. Dengan BH yang masih
menempel diatas teteknya, aku mulai mengisap,
memilin, menjilat dan memainkan dengan
lidahku. Tanganya mulai bereaksi terhadapku,
menelusurlah tangan kirinya ke selangkanganku.
Mulailah dia mengelus dari luar, kemudian tak
berapa lama telah masuk ke dalam celana
kolorku. Di tempat itu, terdapat sumur dengan
sedikit lantai kering berbahan beton yang hangat
karena terkena sinar matahari seharian. Dengan
perlahan aku rebahkan dia di lantai tersebut
dengan Didi masih mengenyot teteknya yang
kanan tanpa terusik sedikitpun. Dia memintaku
melepas celana dan baju yang kupakai sehingga
hanya tertinggal celdam GTman ku yang
menempel. Langsung akupun rebahan di
samping mbak Dewi sambil saling berciuman.
Ganas juga ciumannya, lidah kami saling
bertemu, mulut pun beradu sambil tangan kiriku
bergerilya di dalam roknya. Bergantian aku
mencium bibir dan teteknya itu sambil tangan
kiri mengelus gundukan selangkangannya.
Tangan kananku tak mau kalah mulai melepas
kaitan BH yang masih menempel itu. Mbak Dewi
juga makin liar mengelus dedekku dari luar
celana dalam, kemudian karena tidak puas dia
masuk ke dalam celana dalamku dan mengelus
+mengocok dedekku..mantap bener rasanya,
namanya juga uda pengalam kali ya?
”Dan, mbak ga bisa bangun ne, jadi tolong
bukain celana dalammu ya?”
Langsung kubuka celana dalamku sambil berdiri.
Kulihat dia tersenyum menatapku, ketika
terlepas, menyembullah dedek yang sudah
tegang ini.
”gede banget Dan?punya suami mbak aja kalah”
Dedek ku masih standar dengan ukuran 17cm,
namun gendut dari pangkal ke ujung.
”masak si mbak?”tanyaku..
”mbak, aku bole minta diemut ga dedeknya?”
Sambil senyum dia mengangguk tanda
mengiyakan. Aku arahkan dedekku ke mulutnya,
dan langsung dijilati pelan-pelan sampai dia
menelannya. Tanganku tak mau menganggur,
aku raih tetek yang kanan dan dengan sedikit
susah payah aku jangkau celana dalamnya yang
berwarna hitam berenda pula, kemudian aku
lepaskan namun dengan rok yang masih
terpakai. Sambil terus menjilat dan mengulum
dedekku, aku terkagum melihat vaginanya yang
tercukur mulus dengan bibir merah dan sedikit
menjulurkan kulitnya keluar, langsung saja aku
memposisikan diri membentuk angka 69.
dengan perlahan aku menjilat bibir vaginanya,
aku julur-julurkan lidah ini kedalamnya secara
perlahan. Sengaja aku memancing nafsunya
agar terus naik, terlihat dari cara dia mengulum
dedekku yang semakin liar. Disedot-sedot
dengan kenceng ddedek ini sampai tertelan
semuanya, ”wah hebat ne, dedekku sampai bisa
ditelan abis” pikirku.
Jariku mulai ikut campur dengan lidahku, mulai
aku masukkan sedikit ujung telunjukku ke miss
V nya dengan terus menjilat, aku ga mau
merusak vagina yang indah ini dengan
tanganku. Hanya dedekku yang hanya boleh
masuk lebih dalam lagi. Lenguhan mbak dewi
yang terangsang dengan aksiku terdengar cukup
keras, untung daerah tersebut sepi dan jarang
dilewati orang. Anaknya, Didi, gak merasa
terganggu dengan lenguhan mamanya itu
namun tetap tertidur, mungkin ngantuk berat
kali??hehehe tanpa terasa vaginanya uda basah
banget dan tak berapa lama cairan benih agak
putih keluar dari lubang surga tersebut, tubuh
mbak Dewi agak terhentak dan mulutnya terasa
sedikit menggigit dedekku. ”Pasti dia uda sampai
duluan ni?” pikirku dalam hati. Aku hentikan
aksiku dan aku cabut juga dedekku dari
mulutnya, mbak Dewi terlihat sedikit lemas
namun tetap tersenyum penuh gairah
terhadapku. Aku sudah sangat terangsang dan
pengen memasukkan dedek ini ke sarangnya,
begitu juga mbak Dewi yang begitu terangsang
melihat dedekku.
”mbak, aku bole masukin ne?”tanyaku
Dia hanya mengangguk dan tersenyum padaku.
Aku lebarkan pahanya itu, dengan agak
menindih aku masukkan sedikit demi sedikit
dedekku ini. Aku resapi tiap jengkal kenikmatan
surga ini, belum sampai setengah mbak dewi
terlihat sedikit meringis.
” Pelan-pelan Dan…agak sesak ne rasanya..”
”Dan…besar sekali punyamu, tapi nikmat banget
Dan!”
”terus Dan…..”sambil menggigit bibirnya
Setelah masuk seluruhnya, aku genjot dia
dengan posisi MOT dan sambil aku push-up
mantep banget, rasanya dalem banget dedek ini
menusuknya. Mulutku tak mau kalah, mencium
dan mengemut teteknya secara bergantian.
Hampir 15 menit kami dalam posisi seperti ini,
karena sedikit lelah akupun berubah posisi. Aku
cabut dengan cepet dedekku, serr sensasinya
ruaar biasa. Kemudian aku rebahkan badan ku
disampingnya dan miring kekanan, aku angkat
kaki kirinya ke atas kemudian dari samping aku
masukkan dedekku lagi. BLESSS….dedek ini telah
tenggelam lagi kedalam lubang surgawi, aku
goyang pelan, sedikit bertenaga dan
kenceng…..sambil mulut ini beradu dan tangan
kiriku meremas puting tetek sebelah kiri. Lagi
asik-asiknya tiba-tiba anaknya terbangun.
”Duh gawat ne?” kataku dalam hati. Namun
mbak Dewi langsung mengelus anaknya dan
mendekapnya agar tetap diam dan akirnya
Didipun tertidur kembali sambil netek. Wah
lengkap sudah yang mbak Dewi rasakan, uda
yang bawah diganjal ama dedekku, kedua
teteknya ada yang ngenyot dan mulut juga
bergantian aku lumat. Erangannya semakin kuat
hampir menuju puncaknya, akupun merasakan
ada sesuatu yang mau menyembur dari ujung
dedekku. Semakin ku percepat gerakan dedekku
ke dalam vaginanya, semakin liar juga kami
berciuman dan semakin ganas tanganku
meremas teteknya. Setelah hampir 20 menit
dalam posisi tersebut tiba-tiba aku ngerasa uda
hampir sampai.
”Mbak aku mau keluar ne..”
”aku juga Dan, bareng ya…”pintanya
Aku terus mnggoyangkan dedekku dengan
makin cepat, 5 menit kemudian aku sudah tak
tahan lagi.
”Mbak….k…k….aku keluarrrrrrr”
”aku juga dek…k..k…”
Crot..Crot..Crot…Crot…tumpahlah semua maniku
ke dalam vaginanya.ahhh…..nikmat banget
rasanya, sampai ke ubun-ubun rasa nikmat itu.
Tapi walau uda keluar aku tetap membiarkan
dedekku di dalam vaginanya. Kami masih saling
berpagutan lembut menikmati tiap centi
kenikmatan yang telah kami lewati., tanganku
juga masih mengelus teteknya, anaknya juga
masih mengenyot tetek yang satunya secara
perlahan.
”Makasih ya Dan….sensasi ini belum pernah aku
dapatkan.”
”sama sama mbak, makasih juga uda diberi
kehormatan mencicipi tubuh mbak.”
”udah lama aku pengen ama mbak setiap kulihat
mbak neteki disini”
”nakal kamu ya Dan!!”
”mbak juga sengaja si ngeluarin tetek kok sampe
dua duanya. Hehehehe”
Aku cabut dedekku, ”Ploop..” bunyinya. Setelah
itu aku bangun dan memakai semua bajuku, aku
kenakan lagi celana dalam mbak Dewi sambil aku
berikan kecupan kecil di bibir vaginanya.
”uhh…..”lenguh mbak Dewi. Diapun mengaitkan
Bhnya tanpa memakai dulu karena Didi masih
netek. Kamipun masih berbincang, dan aku
masih merasa pengen menghisap teteknya.
Mbak Dewi mempersilahkan aku untuk tetap
mencium teteknya…sampai menjelang senja
akirnya kami keluar dari SD tersebut dengan Didi
yang mulai terbangun. Kami pun berjanji akan
mengulangnya kembali. Sungguh sensasi yang
luar biasa dari seorang wanita menyusui.


Adult | GO HOME | Exit
1/4699
U-ON

inc Powered by Xtgem.com